Penculikan Anak Yang Memakan Korban 12 Anak Dilakukan Mantan Teroris. Penculikan anak yang terjadi akhir-akhir ini sangat meresahkan. Penculikan anak marak terjadi di Bogor Depok dan Jakarta. Korbannya merupakan anak anak yang pergi tanpa didampingi orang tuanya.
Korban terakhir adalah penculikan anak di Bogor yang dialami oleh F (11), dan anak dari Jakarta K (12) dengan waktu yang hampir bersamaan.
Setelah mendapatkan laporan kepolisian bergerak cepat, menangkap tersangka penculikan anak di daerah Senayan Jakarta yaitu RA (28). Dengan ditangkapnya tersangka polisi juga berhasil menyelamatkan anak-anak korban lainnya. Dengan korban yang fantastis 10 anak trselamatkan. Mereka berasal dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Pengungkapan kasus ini bermula dari kasus hilangnya F hari minggu (8 Mei 2022). Dengan penyelidikan yang intensif polisi bergerak cepat dan ditemukanlah F di fatmawati, Jaksel, hari selasa (10 Mei 2022). Dan bersamaan ditemukan juga korban penculikan lain yaitu K (12) yang hilang diculik didaerah Tanah Kusir.
Berdasarkan keterangan dari kedua anak korban penculikan. Didapatkan informasi bahwa mereka diculik oleh orang dengan ciri-ciri yang sama. Maka polisi berkesimpulan penculik anak adalah orang yang sama yaitu RA.
Berdasarkan informasi yang ada polisi segera melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Tersangka ditangkap di daerah Senayan, Jakarta Pusat. Tersangka ini merupakan mantan narapidana kasus terorisme.
Dari informasi dan keterangan yang didapat dari tersangka RA didapatkan keterangan bahwa:
1. Modus penculikan anak
Tersangka RA melakukan penculikan anak diduga untuk perbuatan bejatnya yaitu untuk pemenuhunan nafsu bejatnya. Dari pengakuan tersangka dari 12 anak hanya 3 anak yang dilakukan pencabulan.
2. Mengaku anggota polisi
Situasi pandemi ini yang mewajibkan orang melakukan prokes salah satunya harus menggunakan masker. Celah ini dimanfaatkan tersangka untuk mengincar anak-anak yang tidak menggunakan masker. Dengan dalih pelanggaran prokes maka dibawalah anak tersebut.
3. Mantan napiter
Tersangka mengaku pernah dipenjara dengan kasus teroris. Dan melakukan pelatihan teroris di poso. Pengakuan yang harus didalami oleh polisi dengan Densus 88.
Dengan maraknya kembali penculikan anak dan akibat berakibat trauma yang dalam bagi perkembangan anak di masa datang. Kita sebagai orang tua harus wanti wanti dan waspada. Tak lupa mengedukasi.